Senin, 17 Februari 2014

Masih...

Dada terasa sesak karena sebuah perasaan yang terus terpendam sekian lama
Mulut bergetar karena menahan perkataan yang hendak terucap
Jeda dalam hari-hari yang silih berganti menjadi saat yang paling menyedihkan
Semua karena sesosok yang tak akan pernah kembali lagi pada diri ini

Air mata menemani bayangan yang terus menantikan dirinya
Walau bayangan itu sadar bahwa sosok yang dinantikannya tak akan pernah datang
Walau bayangan itu sadar sosok itu telah melupakannya
Namun, bayangan itu tetap menantinya...
Di sudut hatinya, ia masih berharap bahwa sosok itu kelak akan muncul lagi di hadapannya...

Dentingan waktu seolah tak kunjung menyadarkannya
Bahwa ia harus merelakan sosok itu
Ia masih percaya bahwa akan tiba hari di mana ia akan kembali bertemu dengan sosok itu
Bayangan itu masih mengenal nada suaranya
Bayangan itu masih mengingat dengan jelas gambarannya
Mungkin, bayangan itu terlalu menyayanginya...